Mengenal Bendera Pataka Perkumpulan Jurnalis Nasional Indonesia (JNI)

    Mengenal Bendera Pataka Perkumpulan Jurnalis Nasional Indonesia (JNI)
    Bendera Pataka Organisasi Perkumpulan Jurnalis Nasional Indonesia

    SEJARAH - Perkumpulan Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) memiliki simbol penting berupa bendera Pataka yang terdiri dari tiga warna utama, yaitu hitam, merah, dan keemasan. Setiap warna memiliki makna yang mendalam dan merepresentasikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh para jurnalis di JNI.

    1. Hitam: Melambangkan keteguhan prinsip dan loyalitas. Warna ini menggambarkan dedikasi yang tak tergoyahkan para jurnalis dalam mempertahankan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

    2. Merah: Melambangkan keberanian karena benar. Warna merah dalam bendera Pataka ini menjadi simbol semangat juang dan keberanian para jurnalis untuk mengungkap kebenaran, meski harus menghadapi berbagai tantangan.

    3. Keemasan: Melambangkan kemuliaan, kebaikan, dan kejujuran. Warna ini menunjukkan cita-cita luhur para jurnalis untuk selalu menjunjung tinggi moralitas, integritas, serta kejujuran dalam menjalankan profesi mereka.

    Bendera Pataka JNI tidak hanya menjadi simbol kebanggaan, namun juga menggambarkan nilai-nilai yang harus dipegang teguh oleh setiap anggota dalam menghadapi dinamika dunia jurnalistik di Indonesia.

    Dengan pemahaman mendalam terhadap makna setiap unsur dalam bendera ini, diharapkan para jurnalis dapat terus mengemban tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme, demi menciptakan dunia jurnalistik yang transparan dan berintegritas. 

    [Udin]

    mesuji lampung
    Udin Komarudin

    Udin Komarudin

    Artikel Sebelumnya

    Suhu Politik Pemilihan Kepala Daerah Mesuji...

    Artikel Berikutnya

    PWI Pusat Sah Berdasarkan SK Menkumham,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah
    Hidayat Kampai: Kisah Dunia Akademik yang Terkontaminasi Ulah Para Bahlul
    Hendri Kampai: Koperasi Nasional, Dari Desa untuk Indonesia yang Lebih Berdikari
    Hidayat Kampai: Ketika Nada Terlarang Mengusik Fokus Siswa

    Ikuti Kami